Twitter Instagram

Arkeolog Israel Berhasil Menemukan Sisir Kuno berusia 3700 Tahun

Gambar tak bertanggal ini dirilis oleh Israel Antiquities Authority pada Rabu, 9 November 2022, menunjukkan sebuah sisir gading dengan seluruh kalimat dalam bahasa Kanaan, sebuah prasasti berusia 3.700 tahun yang mendorong orang untuk membersihkan diri dari kutu yang diyakini berasal dari masa lalu. sejauh 1700 SM yang ditemukan di Tel Lachish, Israel. Para peneliti Israel mengatakan bahwa penemuan tersebut memberikan pencerahan baru pada beberapa penggunaan alfabet paling awal oleh manusia dan kemampuannya untuk menulis. Kredit: Dafna Gazit, Otoritas Kepurbakalaan Israel melalui AP.

Arkeolog Israel berhasil menemukan sisir kuno yang diperkirakan berusia sekitar 3700 tahun. Pada sisir kuno itu juga ditemukan 17 huruf Kanaan yang bertuliskan “Semoga gading ini membasmi kutu rambut dan janggut”.

Situs Phys.org yang terbit pada Sabtu,12 November 2022 menulis, tempat penemuan Sisir ini sebenarnya sudah digali sejak 2016, namun kata-kata yang tertulis di sisir tersebut, baru terungkap pada akhir tahun lalu. Selanjutnya, hasil penemuan lengkap itu baru dipublikasikan di Jerusalem Journal of Archaelogy pada Rabu (9/11/2022).

Mengenai tulisan di sisir kuno itu, Peneliti utama arkeolog Universitas Ibrani Yosef Garfinkel mengatakan, sementara banyak artefak bertuliskan aksara Kanaan yang telah ditemukan bertahun-tahun, tapi ini adalah kalimat lengkap pertama yang ditemukan.

Garfinkel mengatakan temuan sebelumnya hanya beberapa surat, mungkin sebuah kata di sana-sini, tidak meninggalkan banyak ruang untuk penelitian lebih lanjut tentang kehidupan orang Kanaan. “Kami tidak memiliki cukup bahan,” katanya.

Temuan itu juga membuka ruang untuk perdebatan tentang era kuno, tambah Garfinkel. Fakta bahwa kalimat itu ditemukan pada sisir gading di istana kota kuno dan distrik kuil, ditambah dengan penyebutan janggut, dapat menunjukkan bahwa hanya orang kaya yang dapat membaca dan menulis.

“Ini adalah teks yang sangat manusiawi,” kata Garfinkel. “Ini menunjukkan kepada kita bahwa orang tidak benar-benar berubah, dan kutu tidak benar-benar berubah.”

Orang Kanaan berbicara bahasa Semit kuno—terkait dengan bahasa Ibrani modern, Arab, dan Aram—dan tinggal di negeri-negeri yang berbatasan dengan Mediterania timur. Mereka diyakini telah mengembangkan sistem penulisan alfabet pertama yang diketahui.

Menemukan kalimat yang lengkap selanjutnya akan menunjukkan bahwa orang Kanaan menonjol di antara peradaban awal dalam penggunaan kata tertulis mereka. “Ini menunjukkan bahwa dalam fase paling kuno pun ada kalimat penuh” tambah Garfinkel.(phys.org)